8 Penyakit Kulit pada Bayi Paling Umum

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bayi yang baru lahir hingga berumur satu tahun memang memiliki kondisi kulit yang lebih rentan. Karena itu orang tua harus memandikan bayi dengan cara yang benar. Ruam merah dan bintik merah pada kulit bayi adalah masalah kesehatan yang sangat umum pada bayi. Meskipun ini terlihat sebagai masalah kulit yang ringan tapi tetap bisa membuat bayi menangis terus menerus. Terlebih untuk bayi yang lahir prematur maka kondisinya bisa sulit untuk sembuh. Berbagai jenis penyakit kulit pada bayi bisa menyerang kapan saja dan terkadang hanya menunjukkan gejala ringan yang sering diabaikan orang tua.

Informasi bayi prematur:

Dibawah ini adalah beberapa informasi penyakit kulit pada bayi yang perlu diperhatikan lebih cepat.

  1. Intertrigo

Intertrigo merupakan sebuah ruam merah yang paling sering terjadi pada bagian lipatan tubuh seperti leher. Kondisi ini sangat sering terjadi pada bayi yang lahir gemuk atau bayi berusia dibawah 6 bulan dengan ukuran berat badan yang sangat besar. Banyak orang tua yang sering tidak menyadari penyakit kulit pada bayi ini, karena bagian lipatan tubuh yang sering tidak terbuka. Penyakit ini terkadang juga tidak menyebabkan rasa sakit, tapi juga tergantung pada area kulit mana yang terkena gesekan. (baca: bayi besar dalam kandungan – mitos mitos bayi baru lahir)

Penyebab

  • Suhu kulit tubuh bayi meningkat atau panas
  • Gesekan pada bagian kulit bayi secara langsung
  • Kulit bayi yang terlalu lembab sehingga selalu basah ketika bayi berkeringat atau basah setelah mandi (baca: cara memandikan bayi baru lahir)
  • Ada bagian kulit yang terus bergesekan sehingga beberapa bagian terbuka dan memicu infeksi darin bakteri atau kuman.

Perawatan

  • Mencuci bagian lipatan kulit bayi dengan bersih dan jika bisa menggunakan krim yang mengandung sulfur oksida.
  • Membersihkan bagian kulit yang terkena infeksi dengan sorbolene
  • Tidak menggosok bagian kulit yang terkena ketika mengeringkan tubuh bayi setelah mandi
  • Menggunakan krim yang bisa membantu mengatasi ruam pada kulit bayi
  • Membuat suhu ruangan nyaman untuk bayi sehingga bayi tidak terlalu berkeringat.
  • Bisa menggunakan tepung jagung atau tepung beras putih untuk mengatasi keringat yang terus muncul pada bagian lipatan.
  • Jika bayi mengalami demam dan sulit untuk tidur maka berikan paracetamol untuk mengatasi demam.
  • Berikan ASI atau susu formula untuk membuat tubuh bayi tetap nyaman.
  • Jika bayi sangat rewel, sakit saat disentuh dan demam tinggi selama beberapa hari kemungkinan terjadi infeksi, Anda bisa mendatangi dokter untuk mendapatkan perawatan dari dokter.

Baca: obat gatal untuk bayi – cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir

Cara mencegah

  • Biasakan untuk selalu menjaga bagian kulit yang berlipat pada bayi agar tetap kering, nyaman dan tidak terlalu lembab.
  • Pastikan Anda mengeringkan tubuh bayi dengan benar setelah mandi dan menghapus keringat ketika bayi terasa panas.
  • Ganti pakaian bayi secara teratur untuk mencegah infeksi dari bakteri atau virus yang disebabkan dari pakaian kotor.
  • Jika bayi menderita ruam popok maka segera gunakan krim khusus untuk mengatasi masalah ini.
  • Lakukan tips memilih baju bayi baru lahir  dan cara membedong bayi baru lahir
  1. Biang keringat

Biang keringat adalah salah satu jenis penyakit kulit yang paling sering terjadi pada bayi. Biang keringat sebenarnya tidak terlalu dikhawatirkan karena juga sering tidak memicu infeksi. Penyakit ini akan menyebabkan bintik putih atau merah yang terletak pada leher, wajah, punggung dan bagian bawah tubuh bayi. Biasanya bayi hanya akan sulit tidur dan merasa tidak nyaman karena cuaca panas yang menyebabkan biang keringat terasa perih, atau terasa lebih perih ketika terkena keringat.

Penyebab

  • Cuaca yang terlalu panas sehingga menyebabkan banyak keringat yang dihasilkan oleh tubuh bayi.
  • Cuaca yang terlalu lembab yang bisa menyebabkan kulit bayi tidak nyaman
  • Pakaian bayi yang terlalu ketat seperti pada area bagian bawah tubuh bayi.
  • Kondisi kulit bayi yang tidak bersih seperti sering berkeringat dan orang tua tidak mengganti baju bayi secara teratur.
  • Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat sehingga membuat kulit bayi bereaksi
  • Alergi bahan tertentu termasuk susu sapi. Baca: Gejala alergi susu sapi pada bayi – cara mengatasi bayi alergi susu sapi)
  • Bahan khusus yang membuat kulit bayi menjadi lebih sensitif, seperti bahan kursi mobil khusus untuk bayi.

Perawatan

  • Ganti pakaian bayi secara teratur, terutama ketika cuaca panas atau sedang bepergian.
  • Berikan pakaian yang nyaman untuk bayi seperti pakaian yang tidak terlalu ketat, pakaian yang menyerap keringat dan aman untuk kulit bayi.
  • Atur suhu ruangan untuk bayi termasuk untuk suhu kamar tidur dan tempat bermain bayi
  • Hindari gesekan dengan kulit bayi ketika mengeringkan tubuh bayi
  • Hindari terlalu banyak kontak fisik dengan bayi agar ruam segera sembuh.
  • Berikan salep khusus untuk biang keringat bayi, yaitu jenis krim yang mengandung bahan hidrokortison.
  • Kompres bagian biang keringat dengan air dingin sehingga rasa panas bisa mereda sesaat.
  • cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir
  • cara merawat bayi baru lahir

Cara mencegah

  • Biasakan untuk memberi pakaian yang tipis dan menyerap keringat ketika cuaca sedang panas dan bayi mengeluarkan banyak keringat.
  • Hindari terlalu sering bersentuhan atau kontak fisik berlebihan pada bayi seperti menggendong bayi.
  • Segera ganti pakaian bayi ketika basah atau berkeringat (baca: (baca: cara menjaga bayi agar tidak mudah sakit)
  • Ganti popok bayi secara teratur.

Baca: cara menidurkan bayi dengan cepat – manfaat ayunan bayi

  1. Seborrhea

Seborrhea merupakan salah satu jenis kondisi kulit pada bayi yang tidak menular dan paling sering menyerang pada area kelenjar minyak. Penyakit ini sangat mudah terjadi pada bagian wajah, kulit kepala dan semua bagian kulit badan bagian atas. Penyakit ini muncul ketika produksi sel kulit dihasilkan secara berlebihan, kemudian menyebabkan bagian tersebut mengelupas, dan bisa menyebabkan peradangan yang ditandai dengan merah dan gatal. Beberapa bayi juga bisa mengalami ketombe yang sangat parah jika muncul pada bagian kulit kepala bayi.  Bayi juga bisa mengalami masalah ini pada bagian alis dan sekitar telinga. Penyakit kulit pada bayi ini paling sering terjadi pada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan.

Baca: bisul pada bayi – penyebab bisul pada bayi – penyebab bisul pada anak

Gejala

  • Untuk bayi yang baru lahir maka penyakit ini biasanya terjadi pada bagian kulit kepala dan bagian tubuh yang memiliki lipatan.
  • Adanya bercak putih pada bagian kulit kepala disertai dengan minyak, padat, dan terkadang bisa terlihat seperti kerak pada kulit.
  • Ketika terjadi pada bagian alis atau wajah maka bisa menyebabkan bercak merah, bersisik dan berubah menjadi lebih gelap.

Perawatan

  • Bagian yang terkena penyakit ini bisa diolesi dengan minyak zaitun dan lakukan saat bayi sedang tidur.
  • Anda juga bisa memberikan baby oil untuk membuat bagian yang terkena menjadi lebih nyaman, lembut dan kemudian Anda bisa menyikatnya dengan lembut.
  • Hindari menggunakan produk perawatan untuk bayi seperti samphoo bayi karena itu bisa menyebabkan kondisi lebih parah.
  • Ibu bisa mencoba untuk menggunakan samphoo yang meggunakan bahan selenium sulfida, ketokonazol, dan asam salisilat.
  • Gunakan krim yang mengandung beberapa bahan khusus anti jamur seperti miconazole, clotrimazole dan terbinafine

Baca: cara melebatkan rambut bayi

Cara mencegah

  • Biasakan untuk menjaga kebersihan tubuh dan kulit bayi dengan produk perawatan bayi yang tidak mengandung alkohol.
  • Berikan baby oil secara teratur untuk mencegah kondisi yang terjadi berulang pada bayi. 
  1. Eksim

Eksim adalah masalah kulit yang sering terjadi pada bayi mulai dari bayi yang berumur 3 sampai 4 bulan. Eksim sebenarnya adalah kondisi ruam pada kulit bayi yang bisa muncul pada bagian pipi, kulit kepala, lengan, kaki , dada dan bagian tubuh yang lain. Namun ketika bayi sudah berumur satu tahun maka eksim bisa muncul pada bagian siku, lengan, punggung, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan bagian tubuh yang lain. Karakter eksim bisa dimulai dari eksim ringan yang terlihat seperti ruam, kemudian menjadi kesing lalu juga bisa berkerak dan meletus. Ketika sudah menjadi infeksi maka bisa berkembang, berair dan mengeluarkan nanah.(baca: Pola makan bayi 3 bulan – Pola makan bayi 4 bulan)

Penyebab

  • Riwayat genetik dalam keluarga, orang tua yang memiliki eksim cenderung bisa menurun pada bayi yang dilahirkan.
  • Cuaca yang terlalu panas sehingga bisa memicu kulit bayi terkena gesekan dan biang keringat.
  • Cuaca yang terlalu dingin yang bisa menyebabkan bayi mengalami alergi (baca: bahaya AC bagi balita – efek AC terhadap bayi)
  • Alergi terhadap bahan pakaian tertentu seperti wol
  • Alergi terhadap produk perawatan bayi seperti sabun
  • Alergi susu sapi seperti susu formula (baca:   tanda bayi alergi susu sapi –  gejala alergi susu sapi pada bayi – ciri-ciri bayi alergi susu sapi)
  • Alergi bahan makanan pertama yang dikenalkan pada bayi seperti ikan, kacang-kacangan, biji-bijian dan daging.

Perawatan

  • Biasakan untuk membersihkan area kulit yang terkena eksim dan jangan ditutupi sementara waktu agar lebih kering.
  • Jika eksim sangat parah maka bisa memberikan salep steroid yang biasanya diresepkan oleh dokter.
  • Memberikan pelembab khusus untuk eksim pada bayi yang bisa dilakukan setelah mandi.
  • Hindari menggunakan produk perawatan bayi ketika eksim disebabkan oleh bahan tersebut.
  • Berikan pakaian dengan bahan yang lembut seperti kapas dan katun yang bisa menyerap keringat dengan mudah.
  • Hindari menyentuh bagian yang terkena eksim terlalu sering karena bisa menyebabkan infeksi.
  • Saat bayi tidur maka gunakan pakaian panjang untuk menghindari bagian eksim terluka.

Baca: makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi – makanan bayi 7 bulan –  Cara menaikkan berat badan bayi

Cara mencegah

  • Atur suhu ruangan bayi agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Jika eksim disebabkan oleh susu maka hentikan pemberian susu dan berikan ASI saja.
  • Hindarkan bayi dari asap rokok karena bisa menyebabkan eksim menjadi lebih parah.
  • Jika eksim dipicu oleh makanan maka jangan memberikan makanan pada bayi yang menyebabkan eksim.
  • Cobalah untuk memberikan probiotik pada bayi atau ibu menyusui mengkonsumsi probiotik agar bisa diterima oleh bayi. Probiotik bisa membantu agar eksim pada bayi tidak terlalu parah.

Informasi cara menyusui:

  1. Cradle cap

Cradle cap merupakan sebuah kondisi penyakit kulit yang terjadi pada bagian kulit kepala bayi. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan beberapa juga bisa terjadi pada bayi yang sudah berumur beberapa bulan. Kondisi ini disebabkan karena kelenjar minyak pada bagian kulit kepala memproduksi minyak berlebihan sehingga menyebabkan kerak putih atau sebum. Awalnya memang terlihat seperti ketombe biasa, lalu bagian sel kulit yang terkena akan tumbuh tidak normal. Meskipun masalah ini umumnya hanya terjadi pada bagian kulit kepala tapi juga bisa terjadi pada bagian leher, ketiak dan sekitar area popok. Ketika sudah parah maka bisa menyebabkan bagian kulit kepala berkerak, berubah warna menjadi kuning dan muncul borok saat sudah menjadi infeksi. Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya tapi tetap tidak menyenangkan untuk bayi dan orang tua, sehingga harus segera dirawat. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui hingga sekarang. (baca:  cara membersihkan kulit kepala bayi baru lahir)

Cara perawatan

  • Anda bisa mencoba untuk memijat bagian kulit kepala bayi dengan minyak zaitun atau baby oil dengan lembut. Kemudian coba bilas atau usap dengan air hangat lalu sikat dengan lembut agar kerak bisa terlepas lembut.
  • Anda bisa mencoba menggunakan shampoo khusus untuk bayi namun yang tidak mengandung alkohol.
  • Cobalah untuk menggosokkan minyak zaitun atau minyak almond selama kurang lebih 10 menit. Lalu sikat dengan lembut hingga kerak bersih.
  • Cobalah untuk menyisir dengan lembut semua bagian kerak pada kulit kepala bayi tapi dengan pelan agar bayi lebih nyaman.
  • Jika kondisi sangat parah maka Anda bisa mencoba mendapatkan perawatan dari dokter agar penyakit ini tidak menyebabkan infeksi.

Cara mencegah

Tidak ada cara untuk mencegah masalah ini, karena kondisi ini terkadang juga tidak diketahui pemicunya. Masalah hormon selama kehamilan juga bisa menyebabkan penyakit ini, sehingga ibu harus menjaga kesehatan selama hamil.

Baca: cara menjaga kehamilan muda – cara menjaga kehamilan trimester pertama – cara menjaga kehamilan kembar

  1. Jerawat bayi

Jerawat bayi juga menjadi salah satu penyakit kulit pada bayi yang bisa terjadi dengan sangat mudah. Ini bisa menyerang semua bayi termasuk ketika setelah lahir. Ruam merah bisa terjadi pada bagian wajah, hidung dan pipi bayi. Anda mungkin akan melihatnya seperti komedo yang terjadi pada orang dewasa. Jerawat ini bisa disebabkan oleh masalah kelebihan hormon tertentu selama bayi ada di dalam kandungan. Kemudian kondisi menjadi lebih buruk ketika bagian kelenjar minyak menghasilkan banyak minyak. (baca: bahaya kosmetik bagi ibu hamil)

Gejala

  • Ada benjolan atau bintik merah kecil yang muncul pada bagian pipi, dagu, atau bagian wajah yang lain.
  • Benjolan yang merah berubah menjadi putih dan terkadang juga muncul nanah seperti jerawat pada orang dewasa.
  • Penyebab
  • Hormon kehamilan tertentu yang didapatkan pada bayi bisa menyebabkan jerawat pada bayi dengan lebih mudah.
  • Ibu menyusui yang minum obat tertentu bisa menyebabkan jerawat pada bayi, terutama ketika ASI mengenai bagian wajah bayi atau obat terserap lewat ASI ke tubuh bayi.

Informasi pola makan bayi:

Berapa lama jerawat bisa bertahan pada kulit bayi?

Biasanya jerawat pada bayi bukan kondisi jerawat yang berbahaya dan bisa sembuh sendiri selama beberapa minggu. Namun beberapa bayi yang memiliki kelenjar minyak dan menghasilkan minyak yang lebih banyak juga bisa mengalami jerawat selama beberapa bulan.

Perawatan

  • Jangan menggosok bagian kulit bayi yang berjerawat karena itu bisa menyebabkan jerawat berkembang menjadi infeksi.
  • Jangan menggunakan jenis obat jerawat apapun karena itu tidak sesuai dengan kulit bayi.
  • Jangan menggunakan pelembab apapun karena bisa membuat jerawat bayi menjadi lebih parah.
  • Cobalah untuk sering mencuci wajah bayi dengan air dingin biasa tanpa campuran apapun dan bersihkan dengan lembut.
  • Jangan memencet atau sering menyentuh bagian kulit bayi yang terkena jerawat.
  1. Erythema toxicum

Ini adalah sebuah jenis penyakit kulit eritema beracun yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi yang lahir normal dan jarang terjadi pada bayi yang lahir prematur. Hari pertama setelah bayi lahir maka bayi memiliki banyak tanda merah, bercak merah di semua bagian tubuh, dan juga benjolan kecil yang merata hingga tangan dan kaki. Meskipun ini terlihat menakutkan untuk orang tua, namun ini kondisi yang umum dan bahkan bisa sembuh sendiri selama satu sampai dua hari setelah lahir.

Informasi persalinan normal:

Informasi persalinan caesar:

Gejala

Muncul ruam atau benjolan kecil yang terjadi pada semua bagian kulit bayi, termasuk untuk kaki dan tangan. Kemudian benjolan bisa menyebar ke semua bagian kulit sehingga semua tubuh bayi terkena penyakit ini. meskipun ini termasuk penyakit yang umum namun hingga sekarang tidak diketahui apa penyebab yang sebenarnya.

Perawatan

Penyakit ini tidak membutuhkan perawatan apapun. Biasanya kondisi akan cepat pulih setelah bayi berumur satu atau dua hari setelah dilahirkan. Orang tua bisa mencoba untuk memberikan ASI atau kolostrum sejak lahir sehingga bayi menjadi lebih nyaman. (baca: manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir)

  1. Milia

Milia merupakan bintik putih kecil yang sering terjadi pada bayi. Bintik putih dan kecil ini terlihat seperti menghambat saluran pori-pori kulit bayi sehingga bayi menjadi tidak nyaman. Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi yang berusia empat minggu atau selama empat minggu setelah dilahirkan. Namun penyakit ini juga bisa terjadi pada bagian tubuh lain termasuk gusi dan langit-langit mulut. Milia merupakan kista kecil yang berisi keratin, yaitu sebuah protein yang dihasilkan oleh kulit. Milia paling sering terjadi pada bagian kelopak mata, pipi dan bagian tubuh yang mudah terlihat.

Perawatan

Pada dasarnya milia tidak perlu dirawat karena biasanya akan sembuh sendiri namun dokter bisa memberikan salep atau krim khusus yang bisa mengurangi rasa tidak nyaman. Jika setelah sembuh menyebabkan rasa tidak nyaman atau trauma maka pemeriksaan lanjut bisa dilakukan. 

Tips merawat kulit bayi setelah lahir

  1. Hindari terlalu sering menyentuh kulit bayi setelah lahir. Banyak orang tua atau orang dewasa yang melakukan hal ini sehingga menyebabkan kulit bayi menjadi lebih sensitif.
  2. Jerawat pada kulit bayi setelah lahir umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus. Anda hanya perlu menjaga agar kulit bayi tetap kering dan tidak terlalu lembab.
  3. Hindari memberikan krim atau pelembab yang terlalu banyak pada kulit bayi karena bisa membuat bayi merasa tidak nyaman.
  4. Jangan memandikan bayi terlalu sering terutama ketika bayi memiliki bagian kulit yang lebih sensitif. Mandi dengan air hangat lebih disarankan namun tidak menggosok tubuh bayi berlebihan.
  5. Bayi memiliki kulit yang lebih sensitif sehingga pilih pakaian bayi yang lebih nyaman untuk bayi dan tidak menyebabkan alergi.
  6. Jaga kebersihan pakaian bayi dengan mencuci pakaian bayi secara teratur, kemudian jangan menggunakan pakaian bayi yang sama secara terus menerus.
  7. Pertimbangkan untuk menyetrika pakaian bayi tanpa menggunakan bahan pewangi apapun.
  8. Hindari menjemur bayi berlebihan ketika kulit bayi mengalami masalah yang sensitif atau tetap menggunakan pelindung ketika menjemur bayi saat pagi hari. (baca: menjemur bayi di pagi hari)
  9. Segera ganti popok bayi sesering mungkin untuk menghindari infeksi pada bagian kulit bawah bayi.

Kulit bayi memang terlihat menggemaskan ketika baru lahir. Namun kulit bayi juga menjadi lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Karena kondisi ini maka orang tua harus selalu memperhatikan kondisi kulit bayi agar tidak terkena penyakit kulit pada bayi

fbWhatsappTwitterLinkedIn