11 Penyebab Cacingan pada Bayi dan Balita

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Infeksi cacing memang paling sering terjadi pada anak-anak dan bayi. Jenis cacing yang sangat umum di Indonesia adalah jenis cacing kremi. Cacing ini berbentuk putih, kecil dan sering menyebabkan anak rewel atau mudah menangis saat malam hari. Cacing juga menyebabkan bayi dan anak-anak tidak bisa tidur karena telur yang keluar dari bagian anus pada malam hari. Idealnya bayi yang terkena cacingan memang bayi yang sudah merangkak. Bayi yang baru lahir sangat jarang terkena cacingan. Berikut ini adalah beberapa penyebab cacingan pada bayi yang perlu diperhatikan oleh semua orang tua. (baca:  cara menstimulasi agar bayi cepat merangkak – cara melatih bayi merangkak – cara melatih anak merangkak)

  1. Tertular dari kontak fisik langsung

Cacing kremi adalah salah satu jenis cacing yang sangat mudah menular. Ketika bayi Anda bermain dengan anak-anak yang terkena penyakit cacing kremi maka resiko penularan sangat tinggi. Telur cacing kremi bisa menempel pada bagian tangan anak kemudian menyentuh bayi. Lalu bayi sangat suka menyentuh bagian mulut atau selalu memasukkan jari ke mulut. Dengan begitu cacing akan masuk ke saluran pencernaan. Cacing kremi tinggal dalam usus besar dan disanalah cacing bertelur dan telur cacing bisa keluar lewat dubur bayi Anda.

Informasi cacingan pada anak:

  1. Bayi kontak dengan benda yang mengandung telur cacing

Kemudian bayi Anda juga bisa terkena infeksi cacing kremi ketika bersentuhan langsung dengan benda yang mengandung telur cacing. Telur cacing tidak datang sendiri tapi ketika benda itu sudah terkena cacing dari anak yang lebih dewasa. Telur yang ada pada bagian benda kemudian menempel pada jari atau bagian anus anak secara tidak sengaja. Lalu seperti penularan dengan anak secara langsung maka telur masuk ke sistem pencernaan hingga cacing bertelur dalam saluran usus besar.

Informasi disentri pada anak:

  1. Bayi terkena mainan yang mengandung telur cacing

Telur cacing kremi memang bisa bertahan sangat lama ketika sudah tinggal dalam sebuah benda. Umur telur bisa bertahan selama kurang lebih dua minggu dan masuk ke mulut atau kuku bayi dengan mudah. Bayi kemudian sering menelan atau memasukkan mainan ke mulut sehingga telur cacing akan masuk ke pencernaan bayi. Orang tua memang harus waspada dengan telur cacing yang mudah masuk ke pencernaan anak. Usahakan untuk sering mencuci atau membersihkan mainan anak. Terutama jika bayi Anda sudah tumbuh gigi dan menggunakan mainan untuk merangsang pertumbuhan gigi pada bayi.

Baca: mainan untuk bayi 4 bulan – mainan untuk bayi 6 bulan – cara membersihkan mainan gigitan bayi

  1. Bayi menggaruk bagian pantat dan sekitarnya

Perkembangan telur cacing pada usus bayi sering membuat bayi menjadi lebih mudah rewel. Ketika semua telur cacing menetas dan keluar melewati anus bayi maka bayi akan sulit tidur pada malam hari. Kemudian setelah itu tangan bayi biasanya secara tidak sengaja menyentuh bagian belakang bayi. Telur cacing yang sudah menetas juga bisa berjalan-jalan hingga ke semua bagian pakaian bayi. Akibatnya bayi akan terkena cacing kremi. (baca: Penyebab bayi menangis terus – penyebab bayi rewel – cara menidurkan bayi dengan cepat )

  1. Ada anak lain satu rumah yang terkena cacing kremi

Jika bayi Anda sudah memiliki saudara yang lebih besar, dan anak tersebut juga terkena cacing kremi, maka siklus perputaran infeksi juga sangat cepat. Anak – anak yang bermain dengan bayi akan menyentuh bayi  saat bermain. Kemudian penularan akan terjadi dengan cepat baik itu melewati kontak langsung, mainan secara langsung atau dari pakaian.(Baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit – tips agar anak tidak mudah sakit

  1. Penularan telur cacing dari tempat tidur

Telur cacing yang berasal dari anak lain dalam satu rumah sebenarnya akan menyebar dengan sangat cepat. Telur cacing akan tinggal di tempat tidur termasuk sprei, selimut, bantal, boneka dan mainan lain yang ada di tempat tidur. Telur cacing yang sudah menetas bisa masuk ke pakaian bayi selanjutnya masuk ke dubur atau mengenai kuku bayi. Saat bayi menghisap jempol atau bagian tangan yang lain maka cacing akan masuk ke saluran pencernaan bayi Anda. (baca: cara merawat bayi perempuan – tips memilih baju bayi baru lahir – cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir – obat gatal untuk bayi)

  1. Pemakaian handuk yang sama dengan anak yang lain

Bayi sebenarnya memang harus memiliki pakaian dan handuk sendiri. Tapi terkadang ada beberapa orang tua yang memang memberikan handuk yang sama. Saat ada anak lain yang terkena infeksi cacingan dan telur cacing berkembang dalam handuk, lalu handuk itu digunakan untuk bayi, maka penularan bisa terjadi. Telur cacing bisa masuk ke bagian kuku, mulut, dubur atau pakaian bayi. Dengan begitu telur cacing masuk ke pencernaan anak dan berkembang disana. (baca: cara memandikan bayi baru lahir – cara merawat kulit bayi sejak lahir )

Informasi bayi prematur:

  1. Sanitasi lingkungan yang buruk

Lingkungan sangat mempengaruhi penularan cacing kremi pada anak-anak. Ketika anak Anda tinggal dalam lingkungan yang kurang bersih seperti fasilitas air yang kotor, maka bayi juga bisa terkena cacing kremi. Telur bisa bertahan pada media air, pakaian dan tanah. Saat Anda memandikan bayi dengan air yang kurang bersih maka telur juga bisa masuk ke pencernaan bayi Anda. Kemudian saat telur juga bisa masuk melewati pakaian, mulut dan anus. Jadi selalu ada jalan dimana telur masuk sampai ke pencernaan bayi Anda. (baca: cara mencuci botol susu bayi )

Baca:  cara mengatasi batuk pada bayi secara alami – cara mengatasi batuk pada bayi – bahaya batuk untuk bayi

  1. Makanan yang tidak bersih

Bayi yang sudah mulai menerima makanan pendamping ASI memang sangat rentan terkena infeksi cacing kremi. Telur cacing juga bisa masuk melewati makanan yang tidak bersih. Telur berkembang pada makanan setelah matang atau setelah dimasak. Terutama untuk makanan yang sudah dimasak selama beberapa jam dan baru diberikan kepada bayi Anda. Telur juga bisa melewati udara karena ukuran yang sangat kecil. Jadi makanan yang tidak bersih akan membuat bayi Anda rentan terkena cacing kremi.

Informasi pola makan bayi:

  1. Mendapatkan air minum yang tidak bersih

Jika bayi Anda sudah minum air putih maka telur juga bisa masuk ke pencernaan bayi melewati air tersebut. Namun kasus ini sangat jarang terjadi pada bayi yang berusia dibawah enam bulan. Sebab ada bahaya memberikan air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan. Air minum yang tidak bersih biasanya akan membuat bayi menunjukkan beberapa gejala seperti sakit perut, diare dan bahkan resiko penyakit disentri. (baca: penyebab bayi mencret – Penyebab bayi ASI diare– gejala diare pada bayi – cara mengatasi diare pada bayi)

Informasi ASI dan susu formula:

  1. Infeksi dari empeng atau dot bayi yang tidak bersih

Bayi memang menggunakan dot atau botol susu untuk minum, baik itu untuk minum susu atau jenis minuman yang lain. Kemudian bayi yang masih menggunakan empeng juga sangat mudah terkena penyakit cacing kremi. Empeng atau dot susu yang tidak bersih, seperti yang baru tergeletak di tempat tidur atau lantai, bisa membuat bayi terkena infeksi cacing kremi. Bagaimanapun cacing kremi dan telur cacing kremi mudah berkembang dan bisa bertahan lama. Karena itu cobalah untuk menjaga kebersihkan botol susu dan empeng bayi. (baca juga: bahaya bayi menggunakan empeng – cara mencuci botol susu bayi)

Itulah beberapa penyebab cacingan pada bayi yang paling sering terjadi. Kunci utama untuk mencegah penularan atau infeksi cacing kremi adalah menjaga kebersihan untuk benda yang digunakan bayi termasuk pakaian, alat minum, tempat tidur, air, makanan dan mainan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn