12 Penyebab Kontraksi Pada Kehamilan 6 Bulan Paling Sering

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kontraksi adalah rasa nyeri pada perut yang biasa dirasakan oleh ibu hamil. Saat ibu sedang hamil, keadaan dinding rahim akan membesar karena pertumbuhan janin. Gerakan secara tiba-tiba yang dilakukan janin dalam perut akan menyebabkan terjadinya kontraksi pada dinding rahim. Namun, kontraksi bukan menandakan bahwa ibu akan bersalin. Hal seperti ini bisa terjadi kapan saja. Bahkan saat saat usia kehamilan memasuki 6 bulan, ibu juga biasanya akan mengalami kontraksi. Namun, kontraksi yang dialami adalah kontraksi palsu atau yang bisa disebut Braxton-Hicks. Lamanya waktu kontraksi tidak dapat ditentukan, tapi biasanya hanya berlangsung tiap 30 menit sekali dengan durasi 20 detik sampai 120 detik. Lalu apa penyebab kontraksi pada kehamilan 6 bulan? Berikut ulasannya.

1. Persiapan proses kelahiran

Ibu hamil berusia 6 bulan, biasanya akan mendapatkan beberapa keluhan salah satunya adalah kontraksi yang sangat nyeri seperti diremas pada bagian perut. Hal ini bukan berarti ibu akan melahirkan. Kontraksi terjadi karena rahim ibu sedang melakukan persiapan menjelang proses kelahiran. Hal ini normal terjadi dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. (baca: pembukaan saat melahirkan – ciri ciri kontraksi akan melahirkan – tanda bahaya persalinan )

 2. Gerakan bayi yang tiba-tiba

Nyeri kontraksi juga bisa disebabkan karena gerakan bayi yang tiba-tiba. Sehingga Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini sangat normal dan menandakan bahwa keadaan bayi sehat. Nyeri biasanya disebabkan karena bayi yang sudah mulai aktif dan bagian kepalanya sudah masuk pada daerah panggul, sehingga akan memberikan efek sedikit sakit di bagian pinggang. (baca: penyebab bayi tidak bergerak dalam kandungan – ciri ciri janin sudah masuk panggulpenyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan)

3. Rangsangan hormon oksitosin

Di dalam tubuh seorang ibu biasanya terdapat hormone yang dinamakan oksitosin. Hormon ini bertugas untuk merangsang pengeluaran ASI ibu. Namun selain dapat merangsang ASI, hormon ini juga bisa mengakibatkan kontransi pada rahim. Sehingga otot rahim ibu menjadi mengerut dan membuat kepala bayi terdorong ke bagian leher rahim.

Informasi ASI dan susu formula:

4. Merokok

Merokok juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kontraksi secara mendadak bahkan bisa sangat membahayakan pada janin di dalam rahim. Saat merokok bayi akan sangat beresiko untuk terkena paparan bahan kimia beracun sehingga akan memicu komplikasi pada kehamilan. Akibatnya bayi bisa saja terlahir prematur atau terlahir dengan gangguan kesehatann lainnya.

Informasi bahaya merokok:

5. Berat badan sebelum masa kehamilan

Terganggunya kehamilan bisa disebabkan karena kondisi sebelum memasuki usia kehamilan. Pada ibu dengan berat badan terlalu berlebihan resiko kematian atau bayi terlahir cacat bisa menjadi sindrom kematian mendadak saat bayi lahir, bayi terlahir prematur di usia 6 bulan, ataupun ibu kesulitan saat saat melahirkan sehingga harus di lakukan induksi persalinan.

Informasi bayi prematur:

6. Mengkonsumsi alkohol

Saat masa awal kehamilan terutama pada usia 6 bulan, fungsi hati bayi dalam kandungan belum terbentuk sempurnah. Akibatnya jika ibu mengkonsumsi alkohol saat masa kehamilan akan membuat aliran darah menyalurkan alkohol lewat plasenta lalu sampai ke janin. Saat alkohil yang tersalur terlaly banyak maka sel tubuh bayi akan terpengaruhi dan kemungkinan besar bisa merusak sistem saraf bayi. (baca: bahaya alkohol saat hamil)

7. Memiliki gangguan kesehatan

Masalah gangguan kesehatan juga bida mempengaruhi pada janin berusia 6 bulan. Kesehatan yang menggangu ibu hami seperti diabetes yang mengakibatkan bayi terlahir prematur atau kekurangan kadar gula darah. Atau jika Anda memiliki infkesi saluran kemih, itu juga bisa menjadi salah satu penyebab kehamilan Anda bermasalaha. Sehingga ada baiknnya, Anda meminimalisir penyakit Anda saat masa kehamilan.

Informasi preeklampsia:

8. Bayi mengalami cacat sejak dalam kandungan

Tidak semua bayi bisa berkembang dengan baik saat dalam kandungan. Bayi juga mengalami kecacatan, seperti cacat pada jari atau bibir nya. Ini dapat meningkatkat resiko gangguan pada saat ibu hamil. Atau cacat fungsional yang hanya diketahui saat bayi sudah terlahir namun perkembangan cacatnya sudah sejak dalam kandungan.

Informasi cacat bayi dalam kandungan:

9. Tidak merawat kandungan dengan baik

Perawatan janin saat masih dalam kandungan merupakan hal yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Perawatan ini berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi janin, apakah dalam keadaan baik atau buruk. Beberapa ibu kerap kali mengacuhkan perawatan janin, akibatnya saat ada masalah kehamilan ibu tidak tau masalahnya.

Informasi larangan ibu hamil muda:

10. Riwayat gangguan kehamilan

Jika Anda pernah mengalami gangguan kehamilan sebelumnya, ini juga bisa mempengaruhi pada kehamilan setelahnya. Riwayat gangguan kehamilan bisa saja sama penyebab nya atau berbeda tergantung pada kondisi ibu saat mengandung. Sehingga ada baiknya saat memasuki masa kehamilan, ibu sudah menyiapkan kondisi rahim dan kesehatan dengan baik.

Informasi gangguan kehamilan:

11. Hamil yang terlalu cepat setelah melahirkan

Jarak kehamilan terlalu berdekatan dengan hamil yang sebelumnya dapat mengakibatkan adanya masalah yang menimbulkan resiko pada janin dan ibu nya. Kondisi rahim belum pulih karena kehamilan sebelumnya tidak bisa maksimal saat akan membentuk cadangan makanan untik janin. Akibanyanya janin bisa terlahir dengan berat badan rendah, kekurangan gizi dan mengalami kelainan pada plasenta. (baca: tanda hamil saat menyusui – plasenta letak rendah –tanda janin tidak berkembang)

12. Mengandung bayi kembar

Mengandung anak kembar bisa membuta ibu hami terkena masalah cukup banyak dibanding dengan ibu yang hanya mengandung 1 anak. Ibu dengan bayi kembar akan menahan beban lebih besar karena terapat 2 janin dalam rahimnya. Pada saat hamil bisa saja ibu mendapat tekanan uterus atau rahim yang akan menekan perut dan mengakibagkan ibu sering menhalami rasa panas pada bagian perut bagian atas.

Informasi bayi kembar:

 

Itulah pembahasan mengenai penyebab kontraksi pada kehamilan 6 bulan. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tidak semua kontraksi adalah palsu, sehingga Anda perlu waspada jika kontraksi tidak kunjung berhenti. Karena kemungkinan besar kelahiran premature akan terjadi. Untuk mengetahui lebih pastinya sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn